Senin, 01 Oktober 2012

Akuntansi : Proses Tutup Buku

Alhamdulillah, hari ini aku bisa lihat punggung Si Kakak. Ga muluk2 sih, cuma lihat punggungnya ajah,a aku udah seneng.

Edisi kali ini, saya ingin mengulas Proses Tutup Buku dalam Akuntansi. Gimana caranya ? Yuk, kita simak penjelasannya...

Pada akhir periode akuntansi, akun-akun dibuat untuk periode berikutnya. Proses ini disebut sebagai tutup buku (closing the books). Dalam tutup buku, aku harus dibedakan menjadi akun sementara dan akun permanen. Akun sementara (temporary account) atau akun nominal (nominal account) berkaitan dengan periode akuntansi yang sedang berjalan saja. Akun ini meliputi semua akun laporan laba rugi dan penarikan oleh pemilik. Semua akun sementara mengalami penutupan. Sebaliknya, akun permanen (permanent account) atau akun riil (real account) berkaitan dengan salah satu atau lebih periode akuntansi di masa mendatang. Akun ini meliputi semua akun neraca, termasuk modal pemilik. Akun riil tidak mengalami penutupan. Melainkan saldonya akan berlanjut ke periode berikutnya.

Menyusun Jurnal Penutup
Pada akhir periode akuntansi, saldo akun sementara ditransfer ke akun riil ekuitas pemilik, modal pemilik, dengan membuat ayat jurnal penutup (untuk perusahaan persekutuan/partnership dan perusahaan terbatas/corporation). Jurnal penutup atau closing entries secara formal mengakui transfer dari laba (rugi) bersih dan penarikan oleh pemilik ke modal pemilik dalam suatu buku besar. Hasil dari jurnal tersebut ditunjukkan dalam laporan ekuitas pemilik. Jurnal-jurnal tersebut juga menghasilkan saldo nol dalam setiap akun sementara. Akun-akun tersebut kemudian siap untuk mengakumulasi data dalam periode akuntansi berikutnya yang terpisah dari data periode sebelumnya. Akun permanen tidak ditutup.

Penjurnalan dan pembukuan ayat jurnal penutup merupakan tahap yang diperlukan dalam siklus akuntansi. Tahap ini dilakukan setelah laporan keuangan selesai disusun. Dibandingkan dengan tahap dalam siklus yang telah Anda pelajari, ayat jurnal penutup umumnya dijurnal dan diposting ke buku besar hanya pada akhir periode akuntansi tahunan perusahaan. Hal ini dilakukan untuk membantu penyusunan laporan kuangan tahunan karena semua akun sementara berisi data untuk keseluruhan satu tahun.

Dalam membuat jurnal penutup, masing-masing akun laporan laba rugi akan ditutup secara langsung ke modal pemilik. Bagaimanapun juga, hal tersebut akan menghasilkan rincian yang berlebihan dalam akun riil modal pemilik. Dengan demikian, akun pendapatan dan beban ditutup ke akun sementara lainnya, yaitu akun Ikhtisar Laba Rugi. Transfer dari akun ini ke akun modal pemilik hanya meliputi laba (rugi) bersih.

Ayat jurnal penutup dicatat dalam jurnal umum. Keterangan dari Ayat Jurnal Penutup yang disisipkan dalam jurnal antara ayat jurnal penyesuaian terakhir dengan ayat jurnal penutup pertama, mengidentifikasi jurnal tersebut. Kemudian, ayat jurnal penutup diposting ke akun buku besar.

Ayat jurnal penutup dibuat langsung dari saldo yang sudah disesuaiakan dalam buku besar, dari kolom laporan laba rugi dan saldo neraca lajur atau dari laporan laba rugi dan ekuitas pemilik. Ayat jurnal penutup yang terpisah dapat dibuat untuk masing-masing akun nominal, tetapi empat jurnal berikut ini membuahkan hasil yang efisien:
  1. Debit masing-masing akun pendapatan sebesar saldonya, dan kredit akun Ikhtisar Laba Rugi untuk total pendapatan.
  2. Debit akun Ikhtisar Laba Rugi untuk total beban, dan kredit masing-masing akun beban sebesar saldonya.
  3. Debit akun Ikhtisar Laba Rugi dan kredit Modal Pemilik sejumlah laba bersih.
  4. Debit Modal Pemilik sebesar saldo akun Penarikan oleh Pemilik, dan kredit Penarikan oleh Pemilik dengan jumlah yang sama.

1 komentar:

  1. thanks sob info tentang tutup bukunya. cek juga sob aplikasi akuntansi online geratis buatan anak Indonesia di kiper.co.id

    BalasHapus