Rabu, 26 September 2012

Jurnal Penyesuaian dalam Akuntansi

Hari ini merupakan hari kedua pelaksanaan bazar KRIMA III. Sewaktu di bazar, aku gak guna banget. Soalnya, aku kurang kenal sama anak-anak. Kondisi yang GAK nyaman !!! Tapi, tak dinyana-nyana, aku ketemu sama Si Kakak itu. Ya ampyunn, Si Kakak berkharisma banget. Kelihatan dewasa, dan lebih dari itu, Si Kakak bisa akrab sama para maba. Seandainya bisa deket sama Si Kakak. Hahaha, khayalan tingkat tinggi.

Ganti topik CLIIINGGG...

Siang hari ini, ada mata kuliah Bahasa Indonesia. Waduh, aku gak ngerti temen-temen tadi bahas apa hehe soalnya aku kelaperan + pengen buang air kecil. Tapi, yang mau aku bahas bukan itu, posting kali ini bertema :
Jurnal Penyesuaian dalam Akuntansi

Akuntan membagi umur ekonomis perusahaan ke dalam periode atau rentang waktu yang sifatnya artifisial (buatan). Asumsi ini mengacu pada asumsi periode waktu (time period asumption).
  • Periode akuntansi bulanan
  • Periode akuntansi kuartalan (triwulan/interim)
  • Periode akuntansi tahunan/fiskal
          Bulan 1 Januari-31 Desember : tahun kalender (kalender year)
Selain periode akuntansi, akuntansi memiliki dua basis utama dalam penyusunan laporan keuangan.
  1. Akuntansi berbasis akrual (accrual-basis accounting)
          Dalam basis ini, transaksi yang mengubah laporan keuangan perusahaan perlu dicatat pada periode terjadinya. Contoh : penentuan laba bersih dengan basis akrual berarti mencatat pendapatan pada saat dihasilkan (dan bukannya pada saat uang diterima). Dengan kata lain, pendapatan diakui ketika jasa telah dilakukan. Kebanyakan perusahaan menggunakan akuntansi berbasis akrual ini.
  1. Akuntansi berbasis kas (cash-basis accounting)
          Salah satu alternatif atas basis akrual adalah basis kas. Dalam basis ini, pendapatan dicatat ketika uangnya diterima dan beban dicatat ketika uang dibayarkan. Namum, basis kas gagal untuk mencatat pendapatan yang telah dihasilkan namun uangnya belum diterima. Disamping itu, beban-beban yang dicatat juga tidak dikaitkan (not matched) dengan pendapatan yang dihasilkannya. Jadi, akuntansi berbasis kas tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (generally accepted accounting principles-GAAP)

Pengakuan Pendapatan dan Beban
Terdapat dua prinsip untuk mengakui pendapatan dan beban :
  • Prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognition principle), mengharuskan pendapatan dicatat pendapatan dicatat pada periode akuntansi saat pendapatan tersebut dihasilkan.
  • Prinsip penandingan. Akuntan menggunakan pendekatan "biarkan beban mengikuti pendapatan" artinya pengakuan beban dikaitkan dengan pengakuan pendapatan.
Setelah umur ekonomis suatu perusahaan dibagi-bagi ke dalam periode waktu artifisial, maka prinsip pengakuan pendapatan dan prinsip penandingan dapat diterapkan.

Dasar-dasar Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian dibutuhkan untuk memastikan diterapkannya prinsip pengakuan pendapatan dan prinsip penandingan. Jurnal penyesuaian memungkinkan pelaporan aset, kewajiban dan ekuitas pemilik yang tepat di neraca serta jumlah laba (rugi) bersih yang tepat di laporan laba rugi untuk periode berjalan.

Jenis-Jenis Jurnal Penyesuaian
Beban Dibayar di Muka (Prepayments)
  1. Beban Dibayar di Muka (Prepaid Expenses). Beban yang dibayar dimuka secara tunai dan dicatat    sebagai asset sebelum digunakan atau dikonsumsi.
  2. Pendapatan Diterima di Muka atau Pendapatan yang belum dihasilakan (Unearned Revenue). Uang tunai yang diterima dan dicatat sebagai kewajiban sebelum pendapatannya dihasilkannya.
Akrual
  1. Akrual Pendapatan (Accrued Revenues). Pada dasarnya adalah piutang, yaitu pendapatan yang telah dihasilkan namun belum diterima uangnya atau belum dicatat.
  2. Akrual Beban (Accrued Expenses). Pada dasarnya adalah utang, yaitu beban yang telah terjadi namun belum dibayarkan uangnya atau belum dicatat.
Dibayar di Muka

Beban dibayar di Muka
    Adalah beban yang dibayar tunai dan dicatat sebagai aset sebelum digunakan atau dikonsumsi. Ketika suatu biaya dibayar di muka, akun aset didebit untuk menunjukkan jasa atau manfaat yang akan diterima dari aset tersebut di masa depan. Pembayaran di muka seringkali terjadi dalam hal asuransi, perlengkapan, pemasangan iklan, sewa, gedung dan peralatan. Pembayaran di muka menjadi kedaluwarsa sejalan dengan berlalunya waktu (misalnya sewa dan asuransi) atau melalui penggunaan dan konsumsi (misalnya perlengkapan). Kadaluwarsanya biaya-biaya ini tidak harus dijurnal secara harian karena memang tidak perlu dan tidak praktis. Hal yang biasanya dilakukan adalah menunda pengakuan kedaluwarsanya biaya tersebut hingga kita menyusun laporan keuangan. Tujuannya :
1. mencatat beban yang terjadi pada periode akuntansi berjalan
2. menunjukkan saldo biaya-biaya yang belum kedaluwarsa di sisi aset.

1. Perlengkapan
    Perusahaan menggunakan berbagai jenis perlengkapan. Dengan berlangsungnya kegiatan perusahaan, jumlah perlengkapan menyusut karena digunakan, namun pengakuan penggunaan atau dikonsumsinya ditunda hingga proses penyesuaian di akhir periode. Di titik tersebut, pemeriksaan atau perhitungan fisik dilakukan. Selisih antara saldo yang tercatat di akun Perlengkapan (aset) dan jumlah fisik perlengkapan yang masih tersisa menunjukkan perlengkapan yang dipakai (beban) selama periode bersangkutan.

2. Asuransi
      Premi asuransi biasanya dicatat sebagai akun Asuransi Dibayar di Muka saat dibayarkan. Pada tanggal laporan keuangan, akun Beban Asuransi harus didebit (naik) dan Asuransi Dibayar di Muka dikredit (turun) untuk mencapai premi asuransi yang telah kedaluwarsa dalam periode yang bersangkutan.

3. Depresiasi
    Perusahaan biasanya memiliki fasilitas produktif seperti gedung, peralatan, dan kendaraan. Aset tersebut dicatat pada harga perolehannya sesuai dengan prinsip harga perolehan (cost principle), sedangkan jangka waktu manfaat yang diberikan biasanya disebut masa manfaat (useful life). Menurut prinsip penandingan, sebagian dari harga perolehan aset tetap harus dicatat sebagai beban selama masa manfaat aset yang bersangkutan. Penyusutan atau depresiasi (depreciation) adalah istilah yang digunakan untuk mengalokasikan harga perolehan aset tetap menjadi beban selama masa manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis. Prosedur umum dalam menghitung beban depresiasi adalah membagi harga perolehan aset dengan masa manfaatnya.Selisih antara harga perolehan suatu aset yang dapat didepresiasikan (aset tetap) dengan akun akumulasi depresiasi yang berkaitan disebut nilai buku (nilai buku).

Pendapatan Diterima di Muka
    Adalah kas yang diterima dan dicatat sebagai kewajiban sebelum pendapatan dihasilkan. Misalnya, sewa, langganan majalah dan tanda jadi yang dibayarkan pelanggan untuk mendapatkan layanan atau jasa di masa depan. Sehingga, jurnal penyesuaian untuk pendapatan diterima dimuka akan mengurangi (debit) akun kewajiban dan menambah (kredit) akun pendapatan.

JP untuk Akrual
    Jurnal penyesuaian untuk akrual dibutuhkan untuk mencatat pendapatan yang dihasilkan dan beban yang terjadi selama periode akuntansi berjalan yang belum diakui melalui jurnal harian.

Pendapatan yang Masih Harus Diterima
    Adalah pendapatan yang dihasilkan tetapi kasnya belum diterima atau dicatat pada tanggal laporan. Pendapatan yang masih harus diterima terakumulasi (terakru) sejalan dengan berlalunya waktu, contohnya pendapatan bungan dan pendapatan sewa ataupun jasa yang telah diselesaikan tetapi belum ditagihkan maupun dibayar oleh penerima jasa. Adapun tujuannya : (1) menunjukkan piutang yang ada pada tanggal neraca, dan (2) mencatat pendapatan yang telah dihasilkan selama periode berjalan.
Beban yang Masih Harus Dibayar
    Adalah beban yang terjadi namun belum dibayar atau dicatat pada tanggal laporan. Contohnya antara lain bungan, sewa, pajak dan gaji. Adapaun tujuannya : (1) mencatat kewajiban yang pada tanggal neraca, dan (2) mengakui beban yang terjadi pada periode berjalan.

1. Akrual Bunga
    Jumlah akumulasi bunga ditentukan oleh tiga faktor: (1) nilai nominal wesel bayar, (2) tingkat suku bunga, yang besarnya selalu dinyatakan per tahun, dan (3) jangka waktu wesel tersebut terutang.

1. Akrual Gaji
   

Rangkuman

Jenis Penyesuaian            Tujuan Penyesuaian               Kondisi Akun Sebelum Peny.
1. Beban dibayar dimuka      Beban dibayar di muka yang      Asset terlalu tinggi
                                           awalnya dicatat sbg asset,          Beban terlalu rendah
                                           telah digunakan
**Jurnal Penyesuaian
    Dr. Beban
           Cr. Asset
2. Pendapatan diterima         Pendapatan diterima di muka     Kewajiban terlalu tinggi
    di muka                           yang awalnya dicatat sebagai     Pendapatan terlalu rendah
                                           kewajiban, telah dihasilkan
**Dr. Kewajiban
           Cr. Pendapatan
3. Akrual pendapatan           Pendapatan telah dihasilkan       Asset terlalu rendah
    (pendapatan yg masih      tetapi belum diterima uangnya    Pendapatan terlalu rendah
    harus diterima)                atau belum dicatat
**Dr.Asset
            Cr. Pendapatan
4. Akrual beban                   Beban telah terjadi ttp belum      Beban terlalu rendah
    (beban yg masih harus     dibayar atau belum dicatat          Kewajiban terlalu rendah
    dibayar)
**Dr. Beban
           Cr. Kewajiban



****************************selamat_berpusing_ria_(⌣́_⌣̀)****************************

Tidak ada komentar:

Posting Komentar